Tafsir Quraish Shihab Diskusi (Dan dijalankanlah gunung-gunung) maksudnya, lenyap dari tempat-tempatnya (maka menjadi fatamorganalah ia) menjadi debu yang beterbangan, atau dengan kata lain gunung-gunung itu menjadi sangat ringan jalannya bagaikan debu yang diterbangkan. Ayat ini mencakup beberapa penjelasan dari para ahli tafsir, antara lain: Pertama : Dalam redaksi wa ja’alnā fil-ar ḍ i raw ā siya an tam ī da bihim ( Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia [tidak] guncang bersama mereka ) Imam ar-Razi mengutip pendapat yang menyatakan bahwa kata raw ā siya berarti (An-Naba: 31) Ibnu Abbas dan Adh-Dhahhak mengatakan, makna mafazan ialah tempat untuk berekreasi. Mujahid dan Qatadah mengatakan bahwa mereka beroleh kemenangan, maka mereka selamat dari neraka. Tetapi pendapat yang jelas dalam hal ini adalah yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, karena dalam firman berikutnya disebutkan: (yaitu) kebun-kebun.
Jalalain; Mokhtasar; Quraish; Al-tahlili ; Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat An-Naba ayat 31 | Inna Lilmuttaqina Mafazaan - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
(An-Naba: 13) Yakni matahari yang menerangi semesta alam, yang cahayanya menerangi seluruh penduduk bumi. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah. (An-Naba: 14) Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan al-mu'sirat ialah angin.

There are three opinions about the tafseer of the word yatasaa`alu (they. are asking one another). 1. It is a depiction of believers being asked by disbelievers. 2. This is a discourse that is taking place between the disbelievers. 3. Both the disbelievers and the believers are asking the Messenger of Allah.

. 364 246 442 354 306 139 432 58

tafsir surah an naba ayat 31 40